Keputusan Pemkot Kota Magelang mendesign ulang kawasan pertokoan / pecinan di jl pemuda berbuntut pengorbanan, pemerintah kota menginginkan kawasan tersebut seperti menjadi kawasan belanja seperti pada malioboro, mereka memberikan ruang lebih banyak untuk pedagang maka untuk merealisasikan ambisinya jalur lambat yang sedianya diperuntukkan bagi pesepeda dan becak dihilangkan. bagi PBNJ kini mengayuh onthel tuaku di jalur lambat hanya menjadi kenangan.
Meski konon katanya di trotoar tersebut akan dibangun jalus sepeda namun PBNJ pesimis itu akan terlaksana, apalagi pihak pemerintah hanya akan membangun semacam garis untuk jalur sepeda tanpa separator seperti dulu. ditambah lagi kualitas keramik yang dipasang sekarang berbeda dengan paving blok segi 6, testimoni beberapa rekan PBNJ mengatakan bahwa trotoar sekarang lebih licin dan bagi pejalan kaki harus hati-hati, glodagh, , , , jika bagi pejalan kaki saja licin bagaimana dengan ban….
hingga kini pemasangan keramik belum selesai dan kemacetan parah di jl pemuda pada jam sibuk untuk kota sekecil magelang cukup parah, semua moda transportasi tumpek blek, jalan yang kurang lebih hanya selebar 9m dibagi menjadi 3 yaitu 2 jalur untuk kendaraan dan sisanya utnuk lahan parkir. PBNJ memang bukan warga kota magelang namun kabupaten magelang, akan tetapi lebih banyak beredar di kota magelang karena hanya berjarak 5km dibanding ibukota kabupaten magelang yang ada di mungkid yang 20an km. kini, kenangan gowes dan naik becak dijalur lambat hanyalah kenangan, masih terbayang saat PBNJ mengantar calon istri membeli perhiasan (saat dulu akan lamaran) tergoncang diatas becak berdua, oohhh indahnya , , ,
bonus gambar bakso kerikil yang setahu PBNJ hanya ada di magelang, bakso sebesar kerikil bisa anda nikmati di taman badakan magelang.
bagi anda yang melewati jl pemuda agar lebih waspada, banyak becak yang menantang arus karena memang jalannya digusur, merana merana merana (ayu ting ting mode) sudah miskin, untuk mengais rezeki saja susah, dunyo dunyo , , ,
foto diambil dari grup fb kota toea magelang
pretamaaxxx
dulu terguncang di atas becak,
sekarang terguncang di atas……
haha sengit aku karo sampeyan, nggere ngertinan
suwe ra neng magelang
ho’o
emm……………..dadi luwih karo baksone………………
selepas mbelan dalane sak bandara
keramike ngalah2i omah kinclonge… 😆
nitip sing anget bro..
Hadewh
napa boss
Jarang lewat magelang kota..biasane liwat Terminal Tidar
jalan lingkar kuwi, wegah macet mesthi
lha nggeh
josss
Bakso kerikil…Kalau di SBY namanya bakso cibuk karena saat penjual ngambil pentolnya pake cibuk, ga pake di itung brapa jumlahe pentol, langsung di cibukkan gt ajah
pedagang nasi di magelang pake centhong, ga dihitung berapa jumlahnya xixixiii
Wah artikele mengingatkanku waktu kuliah disana (UMM, thn 1999 – 2004). Kalau ke alun2 jalan kaki lwt jln pemuda bareng temen2 kos. Bakso kerikil tdk hanya di badakan, di depan magelang teater ada trus didaerah santan samping kampus 2 UMM Mertoyudan jg ada. Magelang….emang suejuk !
Kota dari dulu udah macet, kalau balik kampung bini mesti lewat lingkar terminal tidar, kecuali nyampai kota jam 1 malam.
barangkali syarat utk jd kota maju di indonesia adlh: macet, penggusuran, penindasan, & kesewenang2an…berarti magelang mo jd kota maju pak
apikkk
jadi kangen Magelang…. lama ga pulang…
selamat tinggall
di jogja yo banyak yang kaya gitu :(. http://aluvimoto.wordpress.com/2011/11/13/bimasakti-mobil-balap-geledek-ugm-punya-nyuusss-sakpole/#comment-1798
Apa boleh buat, semua yang terlihat gak penting akan selalu disingkirkan. Untuk sebuah “kemajuan”, harus ada yang dikorbankan. Tapi mengapa harus selalu rakyat kecil ya?
lama gak ke Magelang…la kok malah jadi kayak gini melu-melu Malioboro?
yeah, itulah potret daerah perkembang pak. Tapi gimanapun bentuk kotanya semua tinggal pihak pemkot yang pintar2 menata kota, kalo dibanding Solo bagemana?
apik solo
pemerintah ora jelas kui pak..
wes ngono trotoare lunyu tur jare marai banjir toko, wong luwih duwur..
josss baksone…
aku juga mau bakso kerikilnya