Pulang gowes bareng gubernur jawa tengah dari alun-alun kota magelang sampai candi borobudur pbnj melintasi kawasan perajin genting. Bersepeda tentu berada di pinggir takut disambar, lagu saat melewati desa tersebut ternyata kewaspadaan lebih ditingkatkan karena para perajin menjemur genting di bahu jalan, ngloyor sedikit saja bisa runyam.
Setelah pemakaian 2.5thn ban belakang byson sudah saatnya ganti, meluncur ke toko ban harapan untuk irc. Dengan ukuran 120 camat 312rb dan ban depan seharga 259fb, karena toko hanya jual ban pbnj menuju mr montir yang hanya berjarak 1km, saran teknisi diisi cairan yang akan menutup kebocoran jika paku dicabut seharga 35rb, ya ikut aja.
Untuk biaya pemasangan dikenakan biaya 15rb, ban depan tidak dipasang karena masih bagus, dibeli karena mumpung ada uang.
inilah club honda win di negara vietnam, mereka sangat menyukai motor keluaran honda produksi indonesia, namun kebanyakan dari mereka tidak melakukan modifikasi pada motor kesayangannya. sayang, karena keterbatasan bahasa pbnj tidak mampu menggali lebih dalam meski dengan bantuan google translate
lagi-lagi seorang peternak teracuni motor yang sering pbnj gunakan, bulan kemarin membeli honda win.
dapat anda booking di Taman Kyai Langgeng Magelang
Museum
Kemarin sabtu 26 Oktober 2013 pbnj mengikuti evet “Noempak Sepoer Kloethoek” Naik kereta tua, acara yang diadakan oleh koran lokal Magelang Ekspress ini pesertanya terbatas karena hanya berkuota 20 orang untuk umum, setiap orang harus membayar Rp 100.000,- dengan fasilitas bus, kaos, naik kereta, masuk museum kereta dan tentu saja naik kereta tua. sebenarnya pbnj sudah membeli 2 tiket agar bisa menikmati bersama keluarga namun istri tidak bisa libur kerja sehingga tiket dibeli manager wayang onthel untuk seorang rudi turis dari belanda.
Pemanasan di depo
event yang digelar sebenarnya pemberian hadiah bagi pemenang menulis surat kepada Bapak Dahlan Iskan Menteri BUMN, lebih dari 15 siswa ikut diikuti guru pendamping dan seluruh awak media Magelang Ekspress (ME) dari wartawan hingga bagian produksi. sampai lokasi pukul 9 pihak ME mengadakan acara pemberian hadiah sementara pbnj dan beberapa peserta lain menuju depo atau garasi kereta, tampak sebuah lokomotif sudah menyala, mengambil beberapa gambar narsis, sedikit wawancara bapak operator loko dan tidur dulu. ketel sudah dinyalakan sejak jam 8 meski akan mulai perjalanan jam 11 siang.
Untuk menaiki kereta bergerigi yang mampu menanjak ini mas chandra wartawan ME harus booking ke PT KAI DAOP 4 di Semarang sebulan sebelum pelaksanaan dengan membayar sebesar Rp 7.500.000 untuk rute ambarawa-bedono (200m dari rumah “Syeh” Puji) dan 5 juta untuk rute ambarawa tuntang. kereta ini menggunakan 2 gerbong era kolonial dengan kapasitas 80 orang.
pukul 10.45 saat lokomotif dilakukan pengecekan terakhir ternyata ada kebocoran sehingga uap keluar, petugas sigap menangani namun kenyataannya loko harus membuang semua uap dulu agar kebocoran dapat diatasi, harus lebih sabar dan pbnj makan siang kemudian salat dan tidur lagi. pukul 13.00 kereta siap dan perjalanan dimulai. maklum nafas tua karena usia lokomotif lebih dari seratus tahun.
rel + lintasan gigi
mata gerautama di tengah dan backup kanan-kiri
pertama kami disuguhi pemandangan hamparan sawah hijau berlatar belakang gunung telomoyo dengan jalur lingkar ambarawa dan tentu saja rawa pening, sampai stasiun jambu keunikan terjadi, lokomotif berpindah posisi dibelakang gerbong untuk alih kerja yang tadinya menarik menjadi mendorong memakan waktu kurang lebih 15 menit include menambah air, setelah berjalan tak beralama pemandangan berganti dengan rimbunan pohon dan mulai mendaki dengan dibantu pengerak mata gear yang dibackup kanan kiri sebagai penyeimbang pada lintasan ditengah rel, jian suasana seperti pada jaman dulu, sesekali suara lengkingan khas kereta uap terdengar, sensasinya wooo , , , ,
saat jalur melintas di dekat jalan raya magelang-semarang tampak pengguna jalan melihat dengan mata berbinar, bahkan beberapa ada yang langsung mengeluarkan camera, hp maupun tablet mereka untuk mengambil gambar kereta yang lokomotifnya dibelakang, sesampainya di stasiun bedono kereta mengisi air lagi, istirahat kurang lebih 15 menit, digunakan untuk berfoto bersama, melihat suasana dan jajan pedagang keliling.
stasiun bedono
perjalanan turun posisi lokomotif didepan namun menghadap kebelakang. sesekali bapak petugas yang berada diantara gerbong memutar rem saat mendekati turunan, anak-anak penghuni sekitar rel melihat ada yang hanya melambaikan tangan, berlari disamping gerbong berharap ada yang melempar uang. hingga ambarawa hari sudah sore, perjalanan 18 km yang menyenangkan dan melelahkan karena ditempuh selama 3 jam dan rata-rata kecepatan tidak lebih dari 45km/jam.
bagian produksi ME yang selama perjalanan bercanda
jika anda berminat melakukan perjalanan ini silahkan menghubungi PT KAI daop 4 di stasiun semarang, kereta hanya 2 kali melakukan perjalanan dalam sehari, mereka tidak melayani trayek dan perjalanan lebih dari 2 x mengingat kondisi kereta. selentingan untuk tahun depan akan ada rute baru ambarawa-kedung jati menggunakan kereta diesel untuk trayek dan wisata dengan uap. salam hokyahokya
jadwal booking
Motor yamaha Byson 2013 ini adalah milik peternak di patean kendal namun kandang tepat berada di samping sungai yang merupakan batas dengan kabupaten temanggung tepatnya kecamatan bejen, Bapak Murtemu ini membelikan anak bungsunya sebuah motor yamaha byson karena memang keinginan anaknya yang masih smp terinspirasi aka kepingin sering melihat pbnj datang ke kandang melihat kondisi ayam menggunakan james 161 alias byson merah inden 161 hari, padahal sudah menyarankan untuk membeli NMP namun jaman sekarang memang kebo nusu gudel (kerbau menyusu pada anak kerbaunya) yang artinya orang tua mengikuti kehendak anaknya.
![foto0335[1]](https://jaranwesi.files.wordpress.com/2013/10/foto03351.jpg)
Kemarin pbnj melihat pesepeda ini di wilayah parakan temanggung pukul 7.30, tak ada tendensi apapun sebab maaf secara pribadi kurang simpati dengan partai apapun, yang salut adalah betis beliau yang mampu gowes ratusan kilometer, ditambah aksesoris berupa 2 bendera dan papan tulisan yang tentunya mempengaruhi aerodinamika dengan konsekuensi menambah power genjotan.
karena dalam kondisi jalan maka juga tidak bisa melakukan wawancara, namun dari sekilas tulisan pada papan tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa beliau sedang berkampanye untuk partai tertentu dan memberikan dukungan kepada capres tertentu juga. jalur yang ditempuh dari klaten tampaknya melalui jogja-magelang, temanggung-weleri-kota dipantura hingga jakarta. perkiraan jarak tempuh 600km kemungkinan akan bisa ditempuh dalam 5 sampai 7 hari. selamat jalan bapak semoga sampai jakarta dalam keadaan sehat dan selamat.
jasmerah yuk
Beginilah suasana razia yang dilakukan oleh Polisi Militer pada tahun 50an, kesimpulan analisis tahun dan pelaku dilihat dari seragam khas polisi militer (kiri) dan Pakaian Dinas Harian ABRI sekarang TNI (kanan). Pada tahun tersebut pemeriksaan pada surat keanggotaan atau surat kendaraan atau Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan atau helm pbnj belum dapat mendeteksi kepada para pelaku sejarah atau sejarawan, mau wawancara pada bapak kok masih belum fit jadi harap maklum. kalau dulu memang stylenya seperti itu bukan modifikasi caferacer. tampak BSA M20 militer series (kanan) spakbor yang tidak center dan tanpa lampu mungkin menjadi mafhum pada jamannya, sedangkan pada kiri HD WL series, ini sekedar analisis jika dikemudian hari ada kesalahan akan dilakukan perubahan, harap maklum.
RiderJaranWesi 